Diposting oleh
ERZA
di
19.23
Realitas Cinta Remaja
Erwin Wibowo
Pemerhati Sastra, Alumni Universitas Nasional Jakarta,
Staf Kantor Bahasa Provinsi Lampung
Membaca puisi dari taman-teman di SMA 11 Bandarlampung, kita diajak untuk berjelajah ke dalam dunia remaja. Saat memasuki dunia remaja, kita disuguhkan dengan berbagai macam persoalan yang ada di sekitarnya, seperti masalah pencarian jati diri, kisah cinta sepasang remaja dan persahabatan. Kisah cinta saat remaja selalu membawa kesan yang mendalam bagi seseorang yang menjalaninya, dimana kisah cinta selalu diwarnai dengan kebahagiaan, kesetiaan, pengorbanan, dan kesediahan. Banyak cara para remaja menuangkan pengalamannya tentang cinta, salah satunya dengan menulis puisi. Melalui media puisi, perasaan tentang cinta bisa dituangkan dengan gaya yang berbeda, tergantung suasana hati penulisnya saat menulis puisi tersebut. Seperti Ayu Fitrianingsih dengan karyanya ”Malam Kerinduan”, M. Aldo Kurniawan dengan ”Perjalanan Cinta”, ”Cinta Yang Hampa” karya M. Asep Maulidan dan ”Keajaiban Cinta” karya Ardila.
Puisi ”Malam Kerinduan” karya Ayu Fitrianingsih, saya mendapati perasaan rindu yang besar kepada seseorang yang telah meninggalkannya. Ayu mengajak kita ke dalam realitas ketika seseorang dilanda perasaan rindu yang begitu besar. Pada puisi ini, terlihat bagaimana aku lirik sedang dilanda rindu terhadap kekasihnya, dengan menggunakan media alam seperti Bintang, Bulan, dan Angin, aku lirik mencoba membagi kerinduannya itu. Pemilihan kata yang sederhana namun mempunyai makna yang dalam seperti merindukan, menyinari, salam rinduku, mendambakannya, dan mimpi yang indah, membuat puisi ini sangat romantis.
“Cinta Yang Hampa” puisi yang dituliskan oleh M. Asep Maulidan, mencoba menceritakan bagaimana perasaan cinta yang tak tersampaikan. Patah hati karena wanita pujaanya telah berlabuh ke orang lain. Begitu besarnya keinginannya untu memiliki wanita pujaan akhirnya kandas juga, Sekian lama kumenanti, Kehadiranmu dihati ini, Namun harapan ku ini, Sia-sia belaka. Pada bait ketiga, Aku berharap kau jadi milikku, Namun kau telah dimiliki orang lain, Andai aku tau akan begini jadinya, Mengapa tak ku katakan dulu, kesempatan memang tak datang untuk kedua kalinya, dalam puisi ini terlihat aku lirik ternyata menyianyiakan kesempatan itu. Semua yang tersisa hanya sebatas kenangan, harapan yang tak terwujud untuk mendapatkan kekasih pujaan hati Cinta dan harapan ku selama ini / Jadi sia-sia dan hampa, Kepiluanku pun membuat putus asa. Dalam puisi ini, Asep berusaha untuk menyarankan kepada kita agar jangan terlalu larut dalam kesedihan dan keterpurukan yang lama, dan harus berbesar hati untuk menerima ”kekalahan” adalah suatu sikap yang terpuji.
Puis yang ditulis oleh Asep sepertinya sangat sederhana, dengan menggunakan bahasa yang tidak terlalu bertele-tele, sehingga membuat pembaca tahu maksud yang akan disampaikan oleh Asep.
Aldo Kurniawan, dengan puisinya yang berjudul ”Perjalanan Cinta” mencoba berbagi pengalamannya tentang bangkitnya seseorang dari keterpurukan yang dalam disebabkan oleh cinta, hal ini terlihat pada bait ombak menghapus pedih, Setapak demi Setapak, dan Berjalan demi indahnya. Keyakinan yang besar bahwa semua yang dijalani Aldo akan berjalan dengan indah, ditunjukan dalam lirik berikut Langkah raguku / setapak demi setapak / berjalan demi indahnya / menjemputku ditepian. Pemilihan diksi yang bagus, terlihat dengan penggambaran dengan menggunakan metafora seperti ombak yang menggapus pedihnya, dalam puisi ini ”ombak” dapat dimaknai suatu pencerahan, dan ”dawai” yang mengalun dengan merdu, menjanjikan suatu cinta yang baru. Akan tetapi, pada bait terakhir keputusasaan telah menghampiri Aldo, setelah ia lelah dengan semua yang telah ia perbuat dan jalani untuk mencari cinta yang baru dalam dirinya Lelah terasa aku berjalan / Mungkin saatnya / Aku berlari menyusuri / Manisnya cinta yang lama. Rupanya pencariannya terhadap cinta yang baru, tidak seperti yang diharapkannya.
“Keajaiban Cinta” puisi yang ditulis oleh Ardila, mencoba menjelaskan tentang bagaimana keajaiban cinta itu adanya, keajaiban cinta yang hanya bisa dirasakan oleh dua orang yang saling mencintai dan menyayangi. Mungkin kamu mampu membawa cintaku / Cintaku yang tertanam dalam / Hatimu yang akan tumbuh / Menjadi kasih sayang, pada bait ini Ardila mencoba mengetengahkan pengharapan yang besar terhadap pendamping hidupnya nanti, pengharapan agar bisa mengarungi hidup berdua selamanya, dan hal itu pula dikuatkan dengan pemilihan kata ”mungkin” pada pembuka puisi ini. Kata ”mungkin” dapat dimaknai dengan hal yang diinginkan oleh ardila tercapai atau sebaliknya.
Pada bait kedua, saya mendapati sesuatu yang menjadi pertanyaan besar Bila aku mati membawa cintaku / Bila kamu membawa cintaku / Itulah sesungguhnya arti / Sebuah cinta yang kekal. Apa benar bentuk cinta yang kekal adalah seperti yang ditawarkan ardila dalam puisinya?
Puisi-puisi yang ditulis oleh teman-teman SMA 11 Bandarlampung ini sangat menarik, masing-masing mempunyai cara untuk menguangkan perasaan mereka terhadap cinta. Ide-ide mereka sangat lancar dalam menuangkan ”perasaan hati” masing-masing sehingga pesan dalam puisi mereka tersampaikan dengan baik. Dalam hal pemilihan diksi, sepertinya teman-teman harus lebih banyak membaca karya sastra, agar puisi teman-teman nantinya mempunyai karakter tersendiri. Terus berkarya. Salam Budaya.
Puisi ”Malam Kerinduan” karya Ayu Fitrianingsih, saya mendapati perasaan rindu yang besar kepada seseorang yang telah meninggalkannya. Ayu mengajak kita ke dalam realitas ketika seseorang dilanda perasaan rindu yang begitu besar. Pada puisi ini, terlihat bagaimana aku lirik sedang dilanda rindu terhadap kekasihnya, dengan menggunakan media alam seperti Bintang, Bulan, dan Angin, aku lirik mencoba membagi kerinduannya itu. Pemilihan kata yang sederhana namun mempunyai makna yang dalam seperti merindukan, menyinari, salam rinduku, mendambakannya, dan mimpi yang indah, membuat puisi ini sangat romantis.
“Cinta Yang Hampa” puisi yang dituliskan oleh M. Asep Maulidan, mencoba menceritakan bagaimana perasaan cinta yang tak tersampaikan. Patah hati karena wanita pujaanya telah berlabuh ke orang lain. Begitu besarnya keinginannya untu memiliki wanita pujaan akhirnya kandas juga, Sekian lama kumenanti, Kehadiranmu dihati ini, Namun harapan ku ini, Sia-sia belaka. Pada bait ketiga, Aku berharap kau jadi milikku, Namun kau telah dimiliki orang lain, Andai aku tau akan begini jadinya, Mengapa tak ku katakan dulu, kesempatan memang tak datang untuk kedua kalinya, dalam puisi ini terlihat aku lirik ternyata menyianyiakan kesempatan itu. Semua yang tersisa hanya sebatas kenangan, harapan yang tak terwujud untuk mendapatkan kekasih pujaan hati Cinta dan harapan ku selama ini / Jadi sia-sia dan hampa, Kepiluanku pun membuat putus asa. Dalam puisi ini, Asep berusaha untuk menyarankan kepada kita agar jangan terlalu larut dalam kesedihan dan keterpurukan yang lama, dan harus berbesar hati untuk menerima ”kekalahan” adalah suatu sikap yang terpuji.
Puis yang ditulis oleh Asep sepertinya sangat sederhana, dengan menggunakan bahasa yang tidak terlalu bertele-tele, sehingga membuat pembaca tahu maksud yang akan disampaikan oleh Asep.
Aldo Kurniawan, dengan puisinya yang berjudul ”Perjalanan Cinta” mencoba berbagi pengalamannya tentang bangkitnya seseorang dari keterpurukan yang dalam disebabkan oleh cinta, hal ini terlihat pada bait ombak menghapus pedih, Setapak demi Setapak, dan Berjalan demi indahnya. Keyakinan yang besar bahwa semua yang dijalani Aldo akan berjalan dengan indah, ditunjukan dalam lirik berikut Langkah raguku / setapak demi setapak / berjalan demi indahnya / menjemputku ditepian. Pemilihan diksi yang bagus, terlihat dengan penggambaran dengan menggunakan metafora seperti ombak yang menggapus pedihnya, dalam puisi ini ”ombak” dapat dimaknai suatu pencerahan, dan ”dawai” yang mengalun dengan merdu, menjanjikan suatu cinta yang baru. Akan tetapi, pada bait terakhir keputusasaan telah menghampiri Aldo, setelah ia lelah dengan semua yang telah ia perbuat dan jalani untuk mencari cinta yang baru dalam dirinya Lelah terasa aku berjalan / Mungkin saatnya / Aku berlari menyusuri / Manisnya cinta yang lama. Rupanya pencariannya terhadap cinta yang baru, tidak seperti yang diharapkannya.
“Keajaiban Cinta” puisi yang ditulis oleh Ardila, mencoba menjelaskan tentang bagaimana keajaiban cinta itu adanya, keajaiban cinta yang hanya bisa dirasakan oleh dua orang yang saling mencintai dan menyayangi. Mungkin kamu mampu membawa cintaku / Cintaku yang tertanam dalam / Hatimu yang akan tumbuh / Menjadi kasih sayang, pada bait ini Ardila mencoba mengetengahkan pengharapan yang besar terhadap pendamping hidupnya nanti, pengharapan agar bisa mengarungi hidup berdua selamanya, dan hal itu pula dikuatkan dengan pemilihan kata ”mungkin” pada pembuka puisi ini. Kata ”mungkin” dapat dimaknai dengan hal yang diinginkan oleh ardila tercapai atau sebaliknya.
Pada bait kedua, saya mendapati sesuatu yang menjadi pertanyaan besar Bila aku mati membawa cintaku / Bila kamu membawa cintaku / Itulah sesungguhnya arti / Sebuah cinta yang kekal. Apa benar bentuk cinta yang kekal adalah seperti yang ditawarkan ardila dalam puisinya?
Puisi-puisi yang ditulis oleh teman-teman SMA 11 Bandarlampung ini sangat menarik, masing-masing mempunyai cara untuk menguangkan perasaan mereka terhadap cinta. Ide-ide mereka sangat lancar dalam menuangkan ”perasaan hati” masing-masing sehingga pesan dalam puisi mereka tersampaikan dengan baik. Dalam hal pemilihan diksi, sepertinya teman-teman harus lebih banyak membaca karya sastra, agar puisi teman-teman nantinya mempunyai karakter tersendiri. Terus berkarya. Salam Budaya.
Malam Kerinduan
Bintang ...
Dengarlah suara hatiku
Yang merindukan dia
Bulan
Berilah cahaya terangmu
Untuk menyinari malamnya
Angin malam
Bawalah salam rinduku padanya
Katakanlah aku merindukannya
Katakanlah aku mendambakannya
Wahai malam
Iringilah ia hingga terlelap
Berilah mimpi yang indah
Untuknya
Dan lelapkanlah aku
Agar aku bisa melihatnya
Dalam setiap mimpi indahku
Karya: Ayu Fitrianingsih
Kelas: X2
Perjalanan Cinta
Kuberjalan ditepi pantai
Terhembus ombak menghapus pedih
Mengalun dawai menggores hati
Menjanjikan aku dibunga cinta
Langkah raguku
Setapak demi setapak
Berjalan demi indahnya
Menjemputku ditepian
Perih terasa kujalani
Di bebatuan tajam dan curam
Hingga ku terhempas di duri
Yang siap menghadang
Lelah terasa aku berjalan
Mungkin saatnya
Aku berlari menyusuri
Manisnya cinta yang lama
Karya: M. Aldo Kurniawan
Kelas: X2
Cinta Yang Hampa
Sekian lama ku mencari
Cinta dan kasih sayangmu
Telah sekian lama sayang ...
Namamu aku pahat
Dihati ku ini
Sekian lama kumenanti
Kehadiranmu dihati ini
Namun harapan ku ini
Sia-sia belaka
Aku berharap kau jadi milikku
Namun kau telah dimiliki orang lain
Andai aku tau akan begini jadinya
Mengapa takku katakan dulu
Cinta dan harapan ku selama ini
Jadi sia-sia dan hampa
Kepiluanku pun membuat putus asa
Sayang ...
Kini telah kurelakan keputusanmu
Semoga kau bahagia bersamanya
Mungkin hanya itu satu harapanku untukmu
Karya: M. Asep Maulidan
Keajaiban Cinta
Mungkin kamu mampu membawa cintaku
Cintaku yang tertanam dalam
Hatimu yang akan tumbuh
Menjadi kasih sayang
Bila aku mati membawa cintaku
Bila kamu membawa cintaku
Itulah sesungguhnya arti
Sebuah cinta yang kekal
Isi dunia ini mengawalkan
Dari cinta, kasih yang tulus
Mengabadikan cinta, cinta
Yang abadi tidak akan hilang
Keajaiban cinta membawa
Kita ke surga, untuk
Selamanya kekayaan cinta
Akan membawa kebahagiaan
Karya: Ardila
Kelas: X2
0 Comments:
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)